Natasya Ainul Hikmah Natasyaainulhikmah@gmail.com ;

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO

Abstrak

Proyek strategis nasional adalah proyek infrastruktur Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dianggap sebagai strategi pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan di daerah. PSN diatur dengan peraturan presiden, sedangkan pelaksanaan proyek dilakukan langsung oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan/atau organisasi niaga serta bekerja sama dengan organisasi perdagangan pemerintah lainnya, dengan mengutamakan penggunaan bahan dalam negeri. Elemen baseline adalah kepatuhan terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/Daerah dan rencana strategis bidang infrastruktur, serta kepatuhan terhadap rencana wilayah dan tata guna lahan sepanjang tidak mengubah ruang hijau. Kriteria strategis mengacu pada manfaat proyek terhadap ekonomi, kesejahteraan sosial, pertahanan dan keamanan nasional, serta konektivitas antar pulau dan keragaman distribusi. Selain itu, proyek PSN juga diuntungkan dengan percepatan waktu pembebasan lahan dan terjaminnya keamanan politik. Sejak diluncurkan pada 2016 hingga Desember 2019, sebanyak 92 proyek strategis nasional telah diselesaikan dengan nilai investasi Rp 467,4 triliun. Jumlah proyek yang diselesaikan setara dengan 41% dari total 223 proyek yang tertuang dalam Perpres No 56 Tahun 2018, sedangkan dari sisi nilai investasi, kontribusinya mencapai 11,4% dari total modal investasi proyek tersebut.

Kata kunci : Strategis Nasional

Abstract

National strategic projects are Indonesian infrastructure projects under President Joko Widodo’s administration that are considered as strategies for economic growth, equitable development, community welfare, and regional development. PSN is regulated by presidential regulation, while project implementation is carried out directly by the central government, local governments and/or commercial organizations as well as in cooperation with other government trade organizations, with priority to the use of domestic materials. Baseline elements are compliance with the National/Regional Medium-Term Development Plan and strategic plans for infrastructure, as well as compliance with regional and land use plans as long as they do not alter green spaces. Strategic criteria refer to the project’s benefits to the economy, social welfare, national defense and security, as well as inter-island connectivity and distribution diversity. In addition, PSN projects also benefit from accelerated land acquisition time and guaranteed political security. Since its launch in 2016 until December 2019, 92 national strategic projects have been completed with an investment value of IDR 467.4 trillion. 1The number of completed projects is equivalent to 41% of the total 223 projects stipulated in Presidential Regulation No. 56/2018, while in terms of investment value, the contribution reached 11.4% of the total investment capital of the project. Keywords: National StrategicI.

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan potensi ekonomi yang besar, tetapi masih membutuhkan upaya yang lebih besar untuk meningkatkan daya saing bangsa. Saat ini, Dalam konteks perdagangan bebas dan krisis ekonomi global, Indonesia harus berupaya meningkatkan daya saingnya baik di pasar domestik maupun internasional. Salah satu cara yang tepat untuk menjaga fleksibilitas (ketahanan) ekonomi di tengah krisis global adalah pengembangan sektor ekonomi kreatif.

Pertumbuhan ekonomi global masih lemah, tidak seimbang dan mudah terpengaruh guncangan yang pada akhirnya mempengaruhi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini meningkatkan kerentanan perekonomian negara. Ketahanan nasional tidak dapat terwujud jika pembangunan ekonomi sektor riil tidak disesuaikan dengan baik. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi kreatif dipandang sebagai salah satu solusi yang tepat untuk meningkatkan daya saing negara dan menjaga fleksibilitas ekonomi dalam situasi krisis global.

Namun, Kecepatan globalisasi dan pasar bebas dapat menciptakan peluang besar bagi industri kreatif, tapi jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi ancaman bagi mereka yang tidak mempersiapkan keterampilannya secara maksimal. Menatap tumbuhnya sektor kreatif, kita ditantang untuk mendorong bentuk-bentuk kegiatan kreatif yang memiliki nilai lebih besar, termasuk nilai ekonomi dan kontribusinya terhadap perekonomian.

Semua permasalahan ini secara tidak langsung berdampak pada isu strategis nasional, karena stabilitas politik, ekonomi, dan sosial merupakan faktor utama dalam mempengaruhi keberhasilan suatu negara dalam membangun dan meningkatkan daya saingnya di dunia internasional. Oleh karena itu, penting untuk memahami isu strategis nasional dan mencari solusi untuk menjaga kestabilan politik, ekonomi, dan sosial agar 2Indonesia dapat menjadi negara yang lebih kuat dan lebih kompetitif di dunia internasional.

Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan salah satu tujuan penting dalam menjaga kestabilan politik, ekonomi, dan sosial. Namun, pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dapat berdampak negatif pada lingkungan itu sendiri. Sumber daya alam dan lingkungan memiliki kapasitas daya dukung yang terbatas, sehingga pembangunan ekonomi yang tidak memerhatikan kapasitas tersebut Akan menimbulkan masalah dalam pembangunan di masa depan.

Oleh karena itu, salah satu tujuan penelitian artikel ini adalah untuk menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Hal ini tidak hanya untuk menjaga lingkungan hidup, tetapi juga untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan dapat berkontribusi positif bagi kestabilan politik, ekonomi, dan sosial.

II. METODE PENELITIAN

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Studi PustakaTahap pertama dalam metode penulisan adalah studi pustaka. Dalam tahap ini, penulis melakukan pencarian dan pengumpulan informasi tentang isu strategis nasional, politik, ekonomi, dan sosial dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, laporan, artikel, dan sumber informasi lainnya. Kemudian, informasi yang diperoleh akan dianalisis dan disusun dalam bentuk rangkuman atau catatan.

b) Seleksi dan Analisis InformasiTahap kedua adalah seleksi dan analisis informasi. Dalam tahap ini, penulis melakukan seleksi terhadap informasi yang telah dikumpulkan berdasarkan relevansi dan keakuratan informasi. Selanjutnya, informasi yang terpilih akan dianalisis dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu strategis nasional, politik, ekonomi, dan sosial yang dibahas dalam makalah ini.

c) Pengorganisasian Ide dan Informasi3Tahap ketiga adalah pengorganisasian ide dan informasi. Dalam tahap ini, penulis akan menyusun ide dan informasi yang telah dianalisis dalam bentuk kerangka atau outline. Tujuannya adalah untuk memudahkan penulis dalam menyusun tulisan dengan lebih terstruktur dan sistematis.

d) Penulisan MakalahTahap keempat adalah penulisan. Setelah ide dan informasi telah tersusun dalam bentuk kerangka atau outline, penulis mulai menuliskan makalah dengan mengembangkan setiap poin yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam tahap ini, penulis harus memperhatikan struktur dan kualitas tulisan agar tulisan dapat dibaca dengan baik dan mudah dipahami oleh pembaca.

e) Evaluasi dan RevisiTahap kelima adalah evaluasi dan revisi. Dalam tahap ini, penulis akan mengevaluasi tulisan yang telah dibuat dan melakukan revisi terhadap tulisan jika diperlukan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memastikan bahwa tulisan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan Maka dapat dikatakan bahwa penulisan makalah akan berhasil jika tujuannya tercapai.Sumber Data PrimerData hasil wawancara, wawancara ini bertujuan untuk mengetahui informasi dengan menyelidiki informasi yang lalu dan sekarang oleh para partisipan untuk mengetahui pemikiran dan persepsi mereka. Metode wawancara dipilih untuk menunjang peneliti dalam memperoleh data.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinjauan Pustaka Terkait Isu Strategis NasionalDalam konteks isu strategis nasional, pengelolaan pulau-pulau terluar Indonesia memainkan peran penting dalam meningkatkan daya saing bangsa. Pulau-pulau terluar yang mampu menegakkan kedaulatan teritorial negara dan mencegah berbagai penyelundupan serta pencurian sumber daya alam dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Namun, untuk dapat meningkatkan daya saing bangsa secara keseluruhan, perlu adanya implementasi kebijakan tata kelola pulaupulau terluar yang tepat guna dan efektif. Selain itu, diperlukan pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah terhadap pulau-pulau terpencil dan terluar yang minim penduduk agar dapat mencegah tindakan pencurian ikan oleh nelayan asing yang dapat merugikan 4sumber daya alam Indonesia. Oleh karena itu, pulau-pulau terluar dan pengelolaannya menjadi topik yang dominan dalam membahas isu strategis nasional dan meningkatkan daya saing bangsa.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Isu Strategis Nasional

Faktor-faktor yang mempengaruhi isu strategis nasional meliputi politik, ekonomi, dan sosial. Isu-isu tersebut dapat berdampak besar pada daya saing bangsa, terutama dalam menjaga kestabilan politik, ekonomi, dan sosial. Selain itu, krisis ekonomi yang terjadi akhir-akhir ini juga membawa dampak besar pada dunia bisnis Indonesia. Hal ini terlihat dari maraknya pemutusan hubungan kerja baik secara sukarela atau sepihak, yang menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) masih dianggap sebagai salah satu faktor produksi dan bukan sebagai aset perusahaan yang berarti mitra kerja perusahaan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dilakukan pembenahan di sektor ekonomi dan pengelolaan SDM yang lebih baik. Dalam konteks “Isu Strategis Nasional dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa: Menjaga Kestabilan Politik, Ekonomi, dan Sosial”, faktor-faktor yang mempengaruhi isu strategis nasional tersebut menjadi sangat penting. Kestabilan politik, ekonomi, dan sosial merupakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi daya saing bangsa.

Ketidakstabilan di bidang politik, ekonomi, dan sosial dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan mengancam keamanan nasional. Oleh karena itu, menjaga stabilitas politik, ekonomi, dan sosial menjadi prioritas penting dalam meningkatkan daya saing bangsa. Selain itu, faktor eksternal seperti perkembangan geopolitik dan hubungan internasional juga mempengaruhi isu strategis nasional Indonesia. Hubungan internasional yang baik dengan negara-negara tetangga dan negara-negara besar di dunia dapat membantu meningkatkan daya saing bangsa, sementara konflik dan persaingan dapat menjadi ancaman bagi keamanan dan kesejahteraan bangsa.

Studi Kasus Terkait Isu Strategis

NasionalStudi kasus terkait isu strategis nasional dapat menjadi sarana yang efektif untuk menganalisis implementasi kebijakan strategis nasional dan memahami isu-isu strategis nasional yang dihadapi oleh Indonesia. Salah satu contohnya adalah pembangunan kawasan perbatasan di Indonesia, terutama di Provinsi Kalimantan Barat tepatnya di 5Kabupaten Kapuas Hulu. Pemerintah Indonesia, khususnya dalam era Jokowi, telah memperhatikan pembangunan kawasan perbatasan sebagai salah satu isu strategis nasional yang penting dalam meningkatkan daya saing bangsa.

Namun, pada kenyataannya pembangunan kawasan perbatasan masih mengalami banyak kendala, seperti pembangunan lapangan yang tidak selesai dan kurangnya perhatian terhadap desa yang tidak termasuk dalam Program Kawasan Strategis Nasional (PKSN). Hal ini mempertanyakan kesungguhan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam membangun wilayah perbatasan. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk menganalisis strategi yang digunakan oleh Pemerintah dalam membangun wilayah perbatasan dan menganalisis adanya bias pembangunan.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan studi kasus, yang menghasilkan beberapa temuan penting. Pertama, produk yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten sesuai dengan Teori Mintzberg dan bisa diimplementasikan untuk wilayah perbatasan. Kedua, terdapat bias pembangunan yang terjadi karena masalah anggaran, pemborong infrastruktur yang kurang bertanggung jawab, pembangunan yang berfokus pada satu kecamatan, serta Pemerintah Daerah yang belum maksimal dalam menyaring aspirasi masyarakat perbatasan.

Dari temuan-temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan strategis nasional dalam pembangunan kawasan perbatasan masih memerlukan perbaikan dalam hal anggaran, pengawasan pemborong, dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan. Kajian studi kasus dapat menjadi peluang yang baik bagi para peneliti dan praktisi untuk mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai isu-isu strategis nasional dan implementasi kebijakan strategis nasional di Indonesia.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa isu strategis nasional merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan oleh negara untuk mencapai tujuan nasionalnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi isu strategis nasional, seperti politik, ekonomi, dan sosial, harus dikelola secara efektif agar tidak menghambat perkembangan 6bangsa. Untuk meningkatkan daya saing bangsa, diperlukan upaya dalam menjaga stabilitas politik, ekonomi, dan sosial.

Salah satu contoh isu strategis nasional adalah pembangunan wilayah perbatasan di Indonesia. Meskipun telah diperhatikan sejak era Jokowi, masih terdapat masalah dalam pelaksanaannya, seperti pembangunan yang tidak selesai, kurangnya perhatian terhadap desa yang tidak termasuk PKSN, dan bias pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut, seperti penguatan sektor pertahanan dan keamanan nasional serta pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Selain itu, terdapat juga faktor lain yang mempengaruhi isu strategis nasional, seperti krisis ekonomi yang terjadi. Krisis tersebut berdampak besar pada dunia bisnis di Indonesia dan menyebabkan pemutusan hubungan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang menganggap sumber daya manusia sebagai faktor produksi saja, bukan sebagai aset perusahaan.

Dalam mewujudkan peran strategis nasional yang lebih optimal, perlu dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan yang lebih baik. Selain itu, kerjasama antar negara dalam mengatasi masalah global seperti perubahan iklim dan terorisme juga perlu ditingkatkan.

Dalam kesimpulannya, untuk meningkatkan daya saing bangsa, Indonesia harus memperhatikan isu strategis nasional dan mengelola faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan baik. Hal ini membutuhkan upaya dari pemerintah, masyarakat, dan sektor bisnis untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan kedaulatan dan kesejahteraan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

A. R, “Jurnal Ilmu Sosial Jurnal Ilmu Sosial,” vol. 15, no. 1, pp. 35–52, 2016.Y. Sejahtera, U. I. N. Sunan, and G. Djati, “1 2 1 ,” vol. 16, no. 11, pp. 7677–7686, 2022.E. Ustha, “Competitive Strategies in Restaurants in the City of Pekanbaru Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Sumber Daya Manusia Dalam Menentukan Strategi Bersaing Pada Rumah Makan Di Kota Pekanbaru,” vol. 4, no. December 2022, pp. 809–824, 2023.F. Trisnaputra, “STRATEGY IN MARITIME GOVERNANCE OF THE OUTER ISLANDS AS A NATIONAL,” pp. 29–34, 2023.M. L. Resti, T. Yuwono, L. K. Alfirdaus, and D. Politik, “No Title,” pp. 1–14.