Tubaba, bhayangkaranews24.id
Sikap tegas dari pemeritah Tiyuh/Desa Indraloka Jaya Kecamatan Way kenanga kabupaten Tulang Barat Lampung sangat diperlukan untuk menindaklajuti adanya Rumah Makan yang menyediakan tempat ples-ples yang buka pada siyang hari dibulan Suci Ramadhan.
Sikap tegas dari aparatur Desa Indraloka Jaya yang harus dibarengi dengan penegakan hukum oleh Aparat Penegak Hukum ( APH ) disampaikan masyarakat setempat kepada wartawan Sabtu ( 08/04/2023 ) sekira pukul 11,00 WIB.
Rumah makan Semarang Indah yang tepatnya berada dijalan Lintas Timur Desa Indraloka Jaya menurut narasumber berinisial (S) sudah puluhan tahun meyidiakan layanan ples-ples bagi tamu khususnya yang singgah.
” Pengelolanya bu Kadah mas.. Sudah tidak heran lagi bahkan terkesan tak tersentuh aturan sudah bertahun tahun enjoi saja tetap berjalan, kami masyarakat tidak bisa bicara setahu saya kalau cuma diberitakan wartawan sudah gak kehitung dan tidak ada tindak lanjut dari aparatur desa atau pihak berwajib,”ucapnya.
Dari penyampaian narasumber sangat disayangkan jika keresahan masyarakat dan lingkungan tak segera direspon cepat khususnya oleh aparatur desa yang ketempatan dengan dalih apapun, apartur desa garda terdepan untuk mengambil sikap tegas, agar tidak adalagi tempat berbuat mesun dilingkungan padat penduduk yang bisa merusak moral dan mental anak bangsa ini.
Diceritakan kembali tepatnya pada jum’at ( 07/04/2023 )sekira 10,00 WIB tanpa sengaja tim dari watawan yang henda menuju Mesuji melihat di balai-balai depan RM Semarang ada beberapa driver truk tangki sedang istirahat berbincang dan bercanda dengan perempuan berdandan menor dan berpakaian sronok, seketika tim wartawan menghentikan kendaraan roda empatnya dan langsung berbelok ke halaman RM Semarang hendak memberikan tegoran karena ada pemadangan taklazim dan teramat tidak menghargai umad muslim yang sedang menjalakan ibadah puasa.
Setelah tim masuk ke ruangan istirahan belakang terlihat beberapa pria sedang bersanding dan bercanda dengan wanita berdandan dan perpakaian yang sama bahkan tak cangung wanita itu lalu lanlang didepan media sambil menampakan sikap centil.
Yang lebih mengagetkan ketika tim beranjak pamit untuk melanjutkan perjalanan, salah satu wanita pelayan rumah makan semarang meminta maaf kepada tim wartawan tidak bisa memberi amplop karena sering kosong dan sepi.
Dari perkataan pelayan bisa di simpulkan pengelola RM Semarang Indah sudah mengatur seluruhnya melalui amplop untuk bisa tetap menjalankan usahanya dan kalau RM Semarang tidak meyediankan layanan esek-esek kenapa ada beberapa wanita muda berdandan menor dan berpakain seronok serta dikondisikan melalui amplop.
Yang menjadi misteri kemana larinya amplop yang di ucapkan pelayan, lebih lanjut wartawan meminta tanggapan dari juru tulis Desa Indraloka Jaya Sahidin terkait aktifitas RM Semarang yang disinyalir jadi tempat mesum, Sahidin tidak berkometar bayak hanya mengatakan.
“Siap luur Desa tidak pernah menerima amplop dan apapun bentuknya darin RM Semarang,” tegasnya.
Dari jawaban aparatur Desa jelas tidak mengiyakan ada nya amplop dari RM Semarang Indah lalu kemana muaranya mistri amplop dari hasil yang diduga bisnis esek-esek lalu kenapa sikap tegas tidak diambil pemeritah desa jika Rumah Makan hanya dijadikan kedok bisnis untuk mengubar sahwat.
( Tim)