Tubaba Lampung bhayangkaranews24.id
Niat hati sosialisasi malah mendapat malu mungkin ini fakta yang harus diterima oleh 3 orang yang namanya disebut oleh ibu Kadah, sebutan untuk pengelola RM semarang indah yang beralamat dijalan raya lintas timur desa Indraloka Jaya Kecamatan Way Kenanga Tubaba. yang heboh beberapa hari lalu dimensos karena diduga rumah makan tersebut bukan hanya menyajikan makanan pengisi perut akan tetapi juga menyajika wanita seksi bahenol nan menggoda bisa saling tempel perut.
Perilaku miris yang di tunjukan ibu Kadah selaku pengelola RM semarang indah dividiokan seseorang, saat itu Kadah menyebutkan bahwa ada oknum media berinisial ( HI ) yang datang bersama rekan media lainnya dan Sekdes/carek indraloka 2 serta Babinsa meminta uang kepada pengelola RM semarang,vidio pengakuan pengelola RM semarang indah terjadi pada senin ( 10/4/2023 ) sekira pukul 12,20 WIB.
Untuk keakuratan berita tim wartawan mendatangi RM semarang pada ( 14/4/2023 ) sekira pukul 21,15 WIB dan sempat menyamar sebagai tamu yang makan, pada malam itu terlihat beberapa wanita berparas menor lalulalang melayani tamu yang di antaranya driver.
seusai makan tim bergegas pindah ke meja tengah belakang yang juga sudah ada beberapa orang pria dan wanita sedang berbincang bincang, setelah berbasa basi tim mencoba mengali informasi terkait yang diduga RM semarang juga menyiapkan pelayanan ples-ples alias senam bina raga, akan tetapi tim tak mendapat jawaban yang sesuai harapan dan ketika tim mengali terkait adanya informasi beberapa oknum media sekdes dan babinsa meminta sejumlah uang kepada ibu Kadah tim pun tak mendapat jawaban yang sesuai vidio beredar dan hanya dijawab oleh wanita yang berparas seksi,
” Kalau soal vidio dan ucapan ibu masnya tanya saja dengan ibu ada didalam,” ucap wanita itu singkat.
Dari penelusuran tim akhirnya berusaha menemui salah satu rekan media yang menjabat kepala biro ditubaba dan juga salah satu angota LBH Junaedi, S.H yang sedang berada dilokasi taman hiburan rakyat keliling ( Pasar malam ) yang kebetulan tak jauh dari RM semarang,dari keterangan Junaedi yang begitu detail dan jelas terungkap fakta yang 100 derajat berbanding terbalik,
” Keterangan pengelola RM semarang itu gak benar bang, ngacok dia mungkin ling lung karena faktor umur sudah tua, saya yang waktu itu mengalami dan terlibat langsung mendamping babinsa bersama kawan media dan jugak ikut sekdes Indraloka dua,” tegas Junaedi.
Junaedi memberikan keterangan lebih lanjut kepada tim wartawan bahwa perkataan ibu Kadah yang beredar melalui vidio adanya oknum media yang datang bersama sekdes dan babinsa meminta sejumlah uang itu upaya pemilitiran obyek masalah agar terkesan ada upaya pemerasan atau pungli, yang lari dari akar masalah awal yaitu adanya wanita yang berparas cantik yang mengunakan pakaian seksi sedang bebincang mesra dengan driver di teras depan RM makan yang dapat disaksikan oleh siapapun pada siyang hari didalam bulan suci ramadan, yang pada akhirnya ditegor oleh Junaedi CS agar jangan fulgar pada siyang hari bertujuan menghargai yang sedang menjalan kan puasa, sesudah itu ketika beranjak pamit pelayan wanita mengatakan kepada Junaedi CS ” Maaf yaa.. bang lagi kosong sepi ”
Yang kemudian dianalisa oleh Junaedi perkataan pelayan wanita itu kosong tidak bisa memberikan sejumlah uang atau amplop.
Junaedi,S.H menjelesankan tujuan kunjungan mereka ke RM semarang pada malam itu.
” Saya memang selalu terbuka bang mengbek’up kegiatan kawan kawan angota dari koremel termasuk malam itu salah satu angota dari supkoremel way kenanga memberikan himbauan terkait bahayanya HIV ID dan menyampakain kepada ibu Kadah selaku pengelola RM semarang akan adanya suntik geratis HIV ID karena menurut pantauan saya selaku media dan LBH serta masukan masarakat setempat RM semarang memang menyedian pelayanan ples en hot,gak benar ucapan ibu Kadah, sebaliknya menurut pandangan saya selaku LBH ucapan ibu Kadah yang dividiokan dan tersebar bisa dituntut apabila tidak terbukti dapat dijerat dengan hukum pencemaran nama baik ( 310 ) ayat 1 KUHP ancamannya 1 tahun kurungan” Pungkasnya.
( Red )