Mandailing Natal (bhayangkaranews24.id) -Bak kata pepatah lama Pintar tak dapat dijadikan Guru sdh Bodoh tak bisa diajar, bahasa itulah yang layak di sematkan kepada Sony Tehe Lase Sorang pria berusia (41) memiliki lima orang anak dan 3 orang anaknya masih berstatus pelajar beralamat desa Singkuang I Kecamatan Muara Batang Gadis Kabupaten Mandaling Natal (Madina) Sumatera Utara.
Rentetan dari konten viral pertama yang di unggah oleh Yarni Fatena Luo (42) istri Sony Tehe Lase kini muncul lagi unggahan konten kedua yg di unggah dari ketiga anaknya, isi konten youtube tersebut memohon perlindungan hukum dari institusi Kepolisian “tidak berani kesekolah takut akan dibunuh”.
Berkat kerja sama pihak Kepolisian Polsek MBG dengan para awak media terungkap bahwa konten Hoaks di unggah di YouTube tersebut terindikasi adanya paksaan dari Bapaknya dan diduga keras Sony Tehe Lase demi sebuah konten sengaja menelantarkan anak nya tidak masuk sekolah bukan karena takut ancaman dari pihak lain malah sebaliknya dirinya lah yang tidak menginginkan anak mengikuti pendidikan di sekolah dan sudah menerima surat pindah.
Paktanya, setelah dilakukan cross check hasil konfirmasi awak media beserta anggota Polsek Muara Batang Gadis (MBG) Selasa 6/6/2023 ke masing masing sekolah dikutip dari keterangan Sumiati Tarihoran,S.Pd Kepsek SDN Neg 395 menjelaskan atas nama Jekson Viktor Lase murid kelas V SDN 395 beberapa bulan yg lalu mengajukan surat pindah atas permintaan orang tua, ucap Sumiati
Kepala Sekolah SMN Neg 1 MBG Muhammad Abdul Rahman.S.Pd menerangkan bahwa orang tua dari Melda Yanti Lase kelas 7 pernah datang mengajukan surat pindah namun karena alamat tujuan pindah sekolah nya tidak disebutkan maka pihak Sekolah belum mengeluarkan Surat pindah dan sejak itu tidak pernah lagi masuk sekolah
Masih dengan Kepsek, Bahkan pihak sekolah melalui wali kelasnya sudah berulang kali melakukan kunjungan kerumah orang tua murid membujuk agar anaknya tetap di sekolah-kan mengingat waktu ujian naik naik kelas segera dilaksanakan namun Sony Lase tidak menanggapi.
Informasi yang di himpun dari kalangan masyarakat serta warga tetangga terdekatnya, bahwa sosok Sony Tehe Lase adalah sosok pemalas, sudah setahun mereka tinggal di daerah Singkuang tidak pernah terlihat Sony Lase bekerja, justeru yang mencari nafkah selama ini adalah istri nya sementara Sony Lase hampir setiap hari dilihat oleh warga mengkonsumsi miras (Tuak) sebut, Diding
Parlindung tetangga sebelah rumahnya mengatakan Sony Lase diduga kurang Pase membaca terkesan buta huruf, sebab bila ada masuk SMS ke HP selularnya Sony selalu berteriak kepada anaknya minta kepada anaknya agar isi SMS tersebut di bacakan kuat kuat, Ucap Lindung.
Menanggapi persoalan viral nya vidio pengancaman di YouTube yang di unggah oleh istri dan anak anak si Sony Lase AKP Budi Sihombing.SH Kapolsek MBG mengatakan kepada awak media, “benar atau tidak kebenaran konten vidio tersebut, kami Polri sebagai pengayom masyarakat pihaknya beserta anggota Polsek MBG akan melakukan perlindungan buat keluarga Sony Lase dan menjemput anaknya kerumah mengantarkan kesekolah melakukan pengawalan agar tetap bersekolah, ujar AKP BUDI
dan terkait masalah laporan yg dibuat Sony Lase di Polsek MBG atas adanya dugaan pengancaman terhadap keluarganya masih terus dalam proses penyelidikan dan tidak mudah asal menangkap seseorang tanpa didukung bukti, perkara dugaan pengancaman tersebut akan segera di gelar di Mapolres Madina, papar AKP Budi.
Warga Singkuang sudah merasah jenuh melihat ulah Sony Lase yang sering membuat onar disekitar tetangganya, meminta pihak Aparat Penegak Hukum segera mengamankan Sony Lase dan istrinya terkait konten konten HOAKS yang sudah di tebarnya di medsos, bila terus dibiarkan hal ini dapat mempermalukan nama baik warga dan mengganggu ketentraman serta kenyamanan warga asli Singkuang. Cetus, Kaslan Lubis tokoh pemuda Pantai Barat.
(Rajasobu)