bhayangkaranews24.id, “Hari ini kita menyaksikan berita hoaks berseliweran di media sosial, fitnah kian membabi buta, berita tendensius terus menerus menyudutkan Islam dan umat Islam. Disinilah peran Jurnalis Muslim menjaga umat ini, mengantisipasi berita-berita yang menyesatkan dan informasi tak bermutu. Kita ingin masyarakat menjadi lebih baik, mendapat informasi yang benar, inspiratif dan bermanfaat,” ungkap Ayatullah Chumaini.

Mengutip Al-Quran Surah Al-Hujurât ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”.

Dikatakan Ayatullah, sesuai misinya, Tawasul ingin mengawal perjuangan umat Islam, mengadvokasi umat yang terzalimi, menegakkan dan berpihak pada kebenaran dan melawan kebatilan. Karena itu Tawasul sebagai jurnalis muslim yang wasathan (pertengahan) berupaya untuk tampil “Terdepan Membela Umat”.

Sebagai wadah silaturahim, Tawasul membuka ruang dialog, dan sarana edukasi umat terkait hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan jurnalistik dan keumatan. Dalam menjalankan agendanya, Tawasul tak berjalan sendiri. Dibutuhkan sinergi dan networking dengan segala elemen.
(***)